Banda Aceh adalah ibukota provinsi Aceh serta dulunya ibukota kerajaan Aceh Darussalam, Banda Aceh berdiri tahun 1205 oleh Sultah Alaidin Johansyah, setelah tsunami melanda aceh, Kota banda Aceh sekarang tengah rehabrekon serta juga banyak terdapat peninggalan bekas tsunami untuk di singgahi.. Wisata Religi salah satunya yang banyak terdapat di kota Banda Aceh.Jika kamu ingin melakukan wisata religi, sebelum jauh-jauh ke Timur Tengah atau Eropa cobalah dahulu lokasi wisata yang tidak kalah menarik di negara sendiri. Salah satu tempat yang saya rekomendasikan untuk kamu kunjungi adalah ibu kota propinsi di ujung barat Indonesia, yaitu Aceh. Di kota yang dijuluki Serambi Mekah ini terdapat beberapa lokasi yang ramai dikunjungi oleh umat muslim. Selain karena keindahan pemandangan maupun arsitekturnya, dengan mengunjungi tempat-tempat ini juga dapat menambah kecintaan dan keimanan mu pada Sang Maha Pencipta. Dalam tulisan ini saya akan membahas tentang wisata religi yang terdapat di Banda Aceh.
yuuk kita simak sama-sama...
yuuk kita simak sama-sama...
1. Masjid Raya Baiturrahman
foto Masjid Raya Baiturrahman |
2. Makam Sultan Iskandar Muda
foto makam Sultan Iskandar Muda |
Makam yang berada di samping Museum Aceh ini juga wajib
dimasukkan ke dalam objek wisata religi di Aceh. Sultan Iskandar Muda dikenal
sebagai sosok raja yang bertindak adil, baik kepada masyarakat ataupun
keluarganya sendiri. Hingga sekarang, makamnya masih sering dikunjungi oleh
para pejiarah dariAceh maupun daerah lainnya ang kagum dan ingin menghormati
jasa-jasa raja yang pernah memegang kendali pemerintahan Aceh dari tahun 1607
sampai 1636.
Sultan Iskandar Muda juga berhasil membawa Aceh pada puncak kejayaannya dengan menduduki peringkat ke 5 terbesar di antara kerajaan Islam di dunia, khususnya pada saat Bahkan keberadaannya dalam melahirkan hukum tentang Islam telah menjadi symbol keislaman di Aceh. Sehingga terukur indah dalam hadis maja “hukom bak Syiah Kuala, adat bak po teumeureuhom.”Syech Abdurrauf bin Ali Al-Fansuri, begitulah nama lengkapnya. Ia merupakan seorang Ulama besar yang tersohor sampai kemancanegara. Beliau juga banyak berjasa dalam melahirkan hukum tentang Islam di Aceh. Tak heran, ilmu-ilmunya menjadi pedoman bagi ulama-ulama sekarang.
Sultan Iskandar Muda juga berhasil membawa Aceh pada puncak kejayaannya dengan menduduki peringkat ke 5 terbesar di antara kerajaan Islam di dunia, khususnya pada saat Banda Aceh menjadi pusat perniagaan internasional yang sering disinggahi kapal-kapal asing. Makam Sultan Iskandar Muda menjadi pilihan agar kita dapat mendo’akan beliau yang telah banyak berjasa serta agar kita terinspirasi untuk mengikuti jasa-jasa dan kebaikannya.
3. Kuburan Massal Korban Tsunami
Sultan Iskandar Muda juga berhasil membawa Aceh pada puncak kejayaannya dengan menduduki peringkat ke 5 terbesar di antara kerajaan Islam di dunia, khususnya pada saat Banda Aceh menjadi pusat perniagaan internasional yang sering disinggahi kapal-kapal asing. Makam Sultan Iskandar Muda menjadi pilihan agar kita dapat mendo’akan beliau yang telah banyak berjasa serta agar kita terinspirasi untuk mengikuti jasa-jasa dan kebaikannya.
3. Kuburan Massal Korban Tsunami
foto korban massal korban tsunami |
Satu lagi yang menarik untuk dikunjungi di Aceh dalam
rangka wisata religi adalah areal
Pemakaman Massal. Seperti yang berada di daerah Ulhee Lhee, Banda Aceh. Disini tidak
sedikit korban tsunami yang dimakamkan secara massal. Jika mengunjungi Museum
Tsunami, tidaklah lengkap rasanya tanpa mengunjungi lokasi ini, dan jaraknya
tidaklah jauh dari Museum Tsunami.
foto kuburan massal yang berada di Ulhee Lhee |
Selain lokasi di Ulhee Lhee sebenarnya masih ada pemakaman
lainnya, tetapi ini yang sering dilupakan. Ketika kita menuju Lampuuk, kurang
lebih 500meter dari jarak masuk, kita akan melewati lokasi pemakaman massal
korban Tsunami di Lampuuk. Kesan awal ketika lewat, lokasi ini lebih mirip
dengan halaman yang dipagari. Namun jika kita membaca prasasti yang ada, baru
kita sadari bahwa halaman tersebut adalah areal pemakaman massal.
4. Makam Syiah Kuala
foto makam Syiah Kuala |
Makam ini merupakan destinasi wisata religi yang telah dimasukkan dalam daftar Visit Aceh 2013 oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh. Demikian juga makam Syiah Kuala menjadi gambaran perjuangannya dalam sejarah Aceh. Daya tarik dan pesona makam Syiah Kuala ini ternyata tidak hanya menggugah hati para wisatawan lokal, tetapi wisatawan mancanegara juga sering mengunjungi makam tersebut. Seperti Malaysia, Singapore dan juga sejumlah wisatawan lokal dari luar Aceh seperti jakarta dan sejumlah daerah lainnya.
Para pengunjung yang datang ke tempat ini tidak hanya sekedar untuk berwisata, namun juga berziarah serta berzikir . Di depan makam juga terdapat sebuah surau yang digunakan bagi para pengunjung untuk Shalat dan beristirahat. Bagi pengunjung yang ingin memberikan sumbangan atau sedekah, diharapkan untuk tidak memberikan dalam bentuk apapun dan kepada siapapun yang ada di lokasi itu. Akan tetapi pengunjung bisa menitipkan dalam kotak amal yang disediakan di makam Syiah Kuala. Untuk mengunjungi makam Syiah Kuala ini juga diwajibkan pengunjung memakai pakaian muslim dan muslimah sesuai dengan syariat Islam. Hal lain yang dilarang dalam kawasan tersebut adalah bagi pengunjung agar tidak merokok di lingkungan makam Syiah Kuala ini. Jumlah pengunjung yang datang ke makam ini meningkat pasca tsunami yang meluluh lantakkan Aceh. Hal yang membuat orang takjub, saat Aceh dilanda tsunami, makam tersebut masih utuh dan hanya rusak di beberapa sudut. Padahal makam tersebut berada sekitar 10 meter dari bibir pantai Alue Naga, Subhanallah. Tempat wisata identik selalu ramai di hari libur saja. Namun berbeda dengan lokasi wisata religi yang satu ini. Makam Syiah Kuala ini justru setiap harinya dipenuhi oleh para pengunjung yang datang dari berbagai penjuru kota. Terlebih pada hari senin dan kamis , karena pada hari tersebut banyak pengunjung datang untuk melepaskan nazarnya di makam ini.
Para pengunjung yang datang ke makam Syiah Kuala ini juga dapat melihat indahnya pantai Alue Naga, bahkan dapat melihat panorama sunset dari depan halaman makam Syiah Kuala ini saat matahari terbenam.